Rabu, 02 April 2014

PMPIG KOPI ARABIKA JAVA IJEN RAUNG

Indonesia merupakan negara penghasil kopi ke-4 setelah Brazil, Kolombia dan Vietnam, dengan volume ekspor mencapai lebih dari 500 ribu ton per tahun. Komoditas kopi merupakan komoditas andalan perkebunan yang mempunyai kontribusi cukup nyata dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa ekspor, sumber pendapatan dan kesejahteraan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja dan untuk pengembangan wilayah. (download file:click here) Sebagai komoditas hasil perkebunan, kopi merupakan komoditas ekspor penting bagi Propinsi Jawa Timur, baik kopi Robusta maupun kopi Arabika. Sampai saat ini sebagian besar ekspor kopi kualitas baik dari Propinsi Jawa Timur masih dihasilkan dari Perkebunan Besar (negara maupun swasta) dan sebagian kecil yang berasal dari perkebunan rakyat.
Kawasan pegunungan Ijen dan Raung yang terletak di wilayah administrasi kabupaten Bondowoso dan Situbondo terkenal sebagai daerah penghasil utama kopi di wilayah Propinsi Jawa Timur dengan luas 4.367 Ha. Dari luasan tersebut 1.351 Ha di antaranya merupakan areal pertanaman kopi Arabika dan sisanya adalah kopi Robusta dengan tingkat produktivitas 500 - 750 kg/ha. Pengembangan agribisnis komoditas kopi Arabika kawasan Ijen dan Raung masih cukup terbuka terutama kawasan yang termasuk ke dalam wilayah administrasi kabupaten Banyuwangi. Selain itu, pengembangan agribisnis komoditas kopi Arabika kawasan pegunungan Ijen dan Raung dapat dilakukan melalui program intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas, maupun perbaikan mutu dan pengembangan sampai industri hilir. Dalam era pasar global dan persaingan yang semakin ketat, seperti yang terjadi saat ini dan pada tahun-tahun yang akan datang, diferensiasi produk merupakan sarana penting untuk menarik perhatian konsumen. Indikasi Geografis memegang peranan penting untuk menarik minat konsumen dengan cara memberikan nilai tambah pada produk ini, yaitu adanya kepastian kepada para konsumen untuk mengkonsumsi produk lokal, yang berasal dari kawasan khusus, dengan teknik yang tersendiri. Karakteristik-karakteristik khusus produk dengan perlindungan Indikasi Geografis dengan mutunya yang baik bisa meningkatkan daya saing produk ini. Oleh sebab itu, pemerintah di berbagai negara di seluruh dunia mendorong perlindungan Indikasi Geografis ini. Berdasarkan kondisi dan pertimbangan-pertimbangan di atas, masyarakat petani kopi Arabika yang berada di kawasan pegunungan Ijen dan Raung berkeinginan meningkatkan nilai tambah dari usaha budidaya dan pengolahan kopi untuk mendapatkan pengakuan atas mutu dan ke-khasan produk kopi dan sebagai salah satu cara untuk melestarikan tradisi produksi kopinya. Untuk mencapai keinginan ini, masyarakat petani kopi Arabika di kawasan pegunungan Ijen dan Raung bermaksud mendapatkan perlindungan hukum atas nama produknya serta mengajukan permohonan pendaftaran perlindungan Indikasi Geografis bagi produk kopi “Arabika Java Ijen-Raung”.

Tidak ada komentar: