Jumat, 14 Januari 2011

Agribisnis Kulit dan Gelatin

Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor gelatin. Setiap tahunnya kebutuhan Indonesia akan gelatin untuk bidang pangan dan nonpangan meningkat. Pada tahun 2000 permintaan gelatin sebesar 3.418.383 kg meningkat menjadi 4.291.579 kg pada tahun 2001 (BPS, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa industri gelatin merupakan agroindutri potensial untuk (download file lengkap click here)dikembangkan di Indonesia. Dalam bidang pangan gelatin digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan elastisitas, konsistensi, pembentukan gel (gelling agents),

pembentukan busa (foaming), protective colloid, emulsifier, microencapsulation, penjernih (clarifying) jus buah, pembentukan tekstur (texturizing) & pengembang dan stabilitas produk pangan (stabilizer), sedangkan dalam bidang nonpangan gelatin digunakan sebagai bahan perekat (adhesive), pada industri farmasi sebagai hard & soft capsules dan pelapis film (film forming) untuk fotografi (Montero & Gomez-Guillen, 2000).
Gelatin secara industri diperoleh dari kolagen kulit dan tulang hewan. Tulang sapi yang merupakan limbah industri pengalengan daging sapi adalah bahan baku potensial pembuatan gelatin. Selain jumlahnya yang berlimpah di Indonesia, tulang sapi merupakan bahan baku gelatin yang halal. Bahan baku lain untuk industri gelatin adalah tulang babi, kulit ikan cucut, tulang domba, kulit split dan kulit sapi trimming. Semua bahan baku untuk memproduksi gelatin dapat diperoleh di Indonesia dengan harga yang terjangkau dan status kehalalan yang

Tidak ada komentar: