RINGKASAN
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli sampai Agustus 2010, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usaha penggemukan sapi potong sistem kereman.Sampel yang digunakan 70 peternak, terdiri dari peternak sapi lokal 42 orang dan peternak sapi hasil kawin suntik sebanyak 28 orang. Metode penelitian yang (download file) digunakan dengan cara suvey. Hasil komputasi dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17 menunjukkan koefisien determinasi (adjusted R2) 0.672 berarti 67,2% pendapatan (Y) dipengaruhi oleh variasi pengalaman (X1), jumlah keluarga (X2), biaya bibit (X3) dan biaya pembuatan kandang (X4),
sedangkan 32,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model yang terangkum dalam kesalahan random. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis estimasi Uji F hitung diperoleh nilai 29,27 dengan taraf signifikan α < 0,01
Hasil analisis regresi parsial pengaruh pengalaman peternak (X1) terhadap pendapatan diperoleh koefisien 9976,151 dengan taraf signifikansi 0,096 atau α < 0,100, berarti pengalaman peternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan, dengan kata lain bahwa kenaikan pengalaman berusahatani ternak sapi kereman selama 1 tahun dengan asumsi variabel lain tetap maka akan diikuti kenaikan pendapatan peternak sebesar Rp. 9.997,15. Koefisien regresi jumlah anggota keluarga (X2) 5.7250,592 dengan taraf signifikansi α = 0.211atau (α > 0,100), berarti variabel jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap perolehan pendapatan peternak. Koefisien regresi harga bibit ternak (X3) 0,251 taraf signifikansi α = 0,000 (α < 0,01), berarti harga bibit ternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak. Koefisien tersebut berimplikasi bahwa setiap kenaikan biaya pembelian bibit satu rupiah maka akan meningkatkan pendapatan peternak sebesar Rp 0,251 dengan asumsi faktor lain konstan. Sedangkan koefisien biaya pembuatan kandang (X4) -0.202 dengan taraf signifikansi α = 0.097 (α < 0,100) berarti biaya pembuatan kandang berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak. Sifat hubungan negatif, berarti setiap kenaikan biaya kandang Rp. 1,00 maka akan menurunkan pendapatan peternak sebesar Rp. 0,202. Hal ini terjadi karena peternak pada umumnya mengaplikasikan biaya pembuatan kandang yang berlebihan, padahal kandang ternak sapi kereman tidak membutuhkan ukuran yang terlalu besar, karena untuk mengurangi gerak dari sapi. Hasil analisis regresi variabel dummy kawin suntik didapat t hitung 4.5412 dengan taraf signifikansi α = 0.000) (α < 0, 01) berarti sapi kereman hasil kawin suntik berbeda dengan kawin alam dalam perolehan pendapatan peternak.
Hasil analisis regresi parsial pengaruh pengalaman peternak (X1) terhadap pendapatan diperoleh koefisien 9976,151 dengan taraf signifikansi 0,096 atau α < 0,100, berarti pengalaman peternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan, dengan kata lain bahwa kenaikan pengalaman berusahatani ternak sapi kereman selama 1 tahun dengan asumsi variabel lain tetap maka akan diikuti kenaikan pendapatan peternak sebesar Rp. 9.997,15. Koefisien regresi jumlah anggota keluarga (X2) 5.7250,592 dengan taraf signifikansi α = 0.211atau (α > 0,100), berarti variabel jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap perolehan pendapatan peternak. Koefisien regresi harga bibit ternak (X3) 0,251 taraf signifikansi α = 0,000 (α < 0,01), berarti harga bibit ternak berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak. Koefisien tersebut berimplikasi bahwa setiap kenaikan biaya pembelian bibit satu rupiah maka akan meningkatkan pendapatan peternak sebesar Rp 0,251 dengan asumsi faktor lain konstan. Sedangkan koefisien biaya pembuatan kandang (X4) -0.202 dengan taraf signifikansi α = 0.097 (α < 0,100) berarti biaya pembuatan kandang berpengaruh nyata terhadap pendapatan peternak. Sifat hubungan negatif, berarti setiap kenaikan biaya kandang Rp. 1,00 maka akan menurunkan pendapatan peternak sebesar Rp. 0,202. Hal ini terjadi karena peternak pada umumnya mengaplikasikan biaya pembuatan kandang yang berlebihan, padahal kandang ternak sapi kereman tidak membutuhkan ukuran yang terlalu besar, karena untuk mengurangi gerak dari sapi. Hasil analisis regresi variabel dummy kawin suntik didapat t hitung 4.5412 dengan taraf signifikansi α = 0.000) (α < 0, 01) berarti sapi kereman hasil kawin suntik berbeda dengan kawin alam dalam perolehan pendapatan peternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar